Sabtu, 29 November 2008

TATA LETAK & FASILITAS DESAIN


Kepentingan Strategis Keputusan Tata Letak.

Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.

Desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai :

  1. Daya guna ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
  2. Aliran informasi, barang atau orang-orang yang lebih baik.
  3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondidi lingkungan kerja yang lebih aman.
  4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
  5. Fleksibilitas.

Tipe Tipe Tata Letak:

Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat terbaik (dalam pengaturan produksi ), kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau pusat pelayanan( dalam pengaturan rumah sakit atau department store). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang dan informasi di dalam dan antar wilayah.

Untuk mencapai tujuan ini telah dikembangkan 6 tipe tata letak yaitu :

1. Tata letak dengan posisi tetap.

Tata letak posisi tetap yaitu tata letak dimana proyek/kegiatan berada dalam satu tempat sementara pekerja dan peralatan dating pada tempat tersebut. Contoh tata letak posisi tetap tersebut seperti pembangunan rumah, jembatan , jalan tol, galangan kapal dll.

3. Permasalahan pokok dalam tata letak posisi tetap adalah :

1. Tempat terbatas pada lokasi produksi/proyek.

2. Setiap tahapan berbeda memerlukan bahan berbeda.

3. Diperlukan volume bahan yang dibutuhkan diatur secara dinamis

2. Tata letak yang berorientasi pada proses.

yaitu berhubungan dengan produksi dengan volume rendah dan bervariasi tinggi ( juga di sebut job shop atau produksi terputus). Tata letak yang berorientasi pada proses dapat menangani beragam jasa secara bersamaan. Cara seperti ini termasuk cara tradisional, untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk, tata letak seperti ini paling efisien saat setiap produk memerlukan persyaratan/ penanganan yang berbeda untuk setiap kebuthan pelanggan yang berbeda pula.

Kelebihan utama pada tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh sebuah perusahaan percetakan, apabila sebuah alatnya rusak, bisa menggunakan perelatan cadangan untuk melanjutkan proses produksinya begitu juga apabila salah seorang pegawainya sakit dan tidak dapat bekerja maka pekerja lain dapat ditugaskan untuk menggantikannya.

Tata letak yang berorientasi pada proses juga sangat baik untuk menangani komponen dalam batch yang kecil atau disebut job lot dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan utama dalan tata letak ini adalah terletak pada peralatan yang biasanya di gunakan secara umum sehingga apabila ada kerusakan atas alat tersebut akan mempengaruhi siklus produksi seperti penjadwalan produksi terganggu, penyetelan peralatan berubah dll sehingga penyelesaian pesanan akan lebih lama. Disamping hal tersebut peralatan yang mempunyai kegunaan umum memerlukan tenaga yang terampil untuk menanganinya.

Untuk mendesain tata letak yang beorientasi pada proses teknik yang paling lazim untuk menyusun departemen atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan biaya penanganan bahan dengan kata lain departemen yang mempunyai aliran komponen atau orang yang lebih banyak diantara mereka harus didekatkan satu sama lainnya.

3. Tata letak kantor

Yaitu menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruang kantor yang melancarkan aliran informasi. Perbedaan utama tata letak kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi namun demikian ada beberapa lingkungan kantor di bidang manufaktur produksi sangat bergantung pada aliran bahan.

Di era sekarang ini teknologi di bidang informasi telah bergerak dari yang serba manual/ tradisional ke serba elektronik/digital masih memerlukan pendekatan yang berdasarkan tugas.

Dalam tata letak kantor terdapat dua kecenderungan utama yang pertama teknologi seperti telepon genggam, pager, fax, internet, kantor dirumah,laptop PDA dll yang memyebabkan tataletak semakin fleksibel dengan memindahkan informasi sacara elektronis. Yang kedua perusahaan Virtual yang menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua perubahan ini cenderung membutuhkan lebih sedikit karyawan yang berada di kantor.

4. Tata letak ritel.

yaitu menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.

Tata letak Ritel didasarka ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi bergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelangan. Dalam penelitian menyebutkan semakin banyak produk produk dapat di lihat pelanggan semakin tinggi tingkat penjualan dan akan berpengaruh semakin cepatnya pengembalian investasi.

Tujuan utama tata letak ritel :

Adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari ruangan yang tersedia(luas lantai per kaki persegi.

Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko secara keseluruhan :

  1. Tempatkan barang-barang yang sering di beli pelanggan di sekitar batas luar toko.

  1. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang –barang yang menarik dan memiliki keuntungan yang besar seperti peralatan rumah tangga, kosmestik dan sampo.

  1. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai produk yang kuat yaitu barang barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja pada kedua sisi lorong dan letakkan barang tsb secara menyebar untuk menjadikan pengunjung melihat barang yang lain.

  1. Gunakan lokasi ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur yang tinggi.

  1. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi perhentian pertama bagi pelanggan. Sebagai contoh, jika makanan siap saji merupakan bagian dari misi maka tempatkan toko roti dan makanan di depan untuk menarik pelanggan yang memiliki orientasi kenyamanan.

5. Tata letak gudang

yaitu melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan system penanganan bahan.Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang bekaitan dengan luas ruang dalam gudang.

6. Tata letak yang berorientasi pada produk.

yaitu mencari utilisasi karyawan, dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang..

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah produksi yang berulang dan kontinyu.

Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk yaitu lini pabrikasi dan lini perakitan. Lini pabrikasi membuat komponen seperti ban mobil atau komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan meletakkan komponen yang di pabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus lini ini harus seimbang yaitu waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja di lini perakitan harus seimbang dengan waktu yang dihabiskan pada stasin kerja berikutya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.

Keuntungan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

  1. Rendahnya biaya variabel perunit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
  2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
  3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
  4. Proses dan pelatihan pengawasan yang ebih mudah.
  5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

Tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Peralatan penanganan bahan.

Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatis untuk mengirim dan meyimpan bahan.

  1. Kapasitas dan persyaratan luas ruang.

Desain Tata letak dan penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan peralatan diketahui.

  1. Lingkungan hidup dan estetika

Pemikiran tataletak membutuhkan keputusan mengenai jendela tananam, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keluasaan pribadi dll.

  1. Aliran informasi.

Komunikasi sangan penting bagi perusahaan dan harus dapat di fasiltasi oleh tata letak.

  1. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.

Pada umumnya Setiap bahan yang berbeda juga memerlukan biaya berbeda pula sehingga perlu didekatkan satu sama lain untuk efisiensi.

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DESAIN PEKERJAAN

Tujuan strategi sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendesain pekerjaan sehingga orang-orang dapat diperdayakan secara efektif dan efisien.

Perencanaan tenaga kerja menentukan kebijakan karyawan yang berkaitan dengan :

  1. Kestabilan Tenaga kerja.

Kestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang dipertahankan oleh organisasi pada waktu tertentu. Terdapat 2 kebijakan dasar yang berkaitan dengan kestabilan yaitu :

    1. Ikuti permintaan dengan tepat.
    2. Menjaga jumlah karyawan secara konstan

  1. Jadwal kerja.

Beberapa pilihan jadwal kerja diantaranya adalah :

1. Jadwal kerja standar

2. flextime.

3. Flexible workweek.

Desain Kerja (job design)

Yaitu menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok. Adapun komponen desain kerja tersebut adalah:

  1. Spesialisasi pekerjaan
  2. Ekspansi pekerjaan
  3. Komponen psikologis
  4. Tim yang mandiri
  5. Motivasi dan sistem insentif
  6. Ergonomi dan metode kerja
  7. Tempat kerja yang visual.

STANDAR PEKERJA & PENGUKURAN KERJA

Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan :

  1. Proporsi pekerja dari setiap barang yang diproduksi (biaya pekerja).

  1. Kebutuhan staf (berapa banyak orang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan).

  1. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksanakan (untuk membantu mengambil beragam keputusan, dari beragam keputusan, dari perkiraan biaya hingga keputusan untuk membuat sendiri atau membeli).

  1. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan (siapa mengerjakan apa dalam satu aktivitas kelompok atau pada satu lini produksi).

  1. Tingkat produksi yang diharapkan (sehingga baik manager dan pekerja tahu apa saja yang termasuk dalam satu hari kerja normal).

  1. Dasar perencanaan insentif pekerja (apa yang menjadi acuan untuk memberikan insentif yang tepat).

  1. Efisiensi karyawan dan pengawasan (sebuah standar diperlukan untuk mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan efisiensi).

Empat cara menetapkan standar pekerja:

  1. Pengalaman masa lalu(historical experience).

Menetapkan standar pekeja berdasarkan pengalaman masa lalu relatif lebih murah dan mudah dilakukan. Cara yang dilakukan biasanya dengan melihat kartu waktu pekerja atau data produksi yang dilakukan pekerja tersebut. Penggunaan teknik ini tidak dianjurkan karena kurang obyektif dan akurat.

  1. Study waktu (time studies).

Menetapkan standar pekerja menggunakan study waktu awalnya diperkenalkan oleh W. Tailor pada tahun 1881, hingga karang metode ini masih yang paling banyak digunakan. Metode yang digunakan yaitu menggunakan contoh sampel kinerja seorang pekerja.

Seorang pekerja yang terlatih dan berpengalaman dapat menerapkan standar dengan delapan langkah berikut:

    1. Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah analisis metode dilakukan.

    1. Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat (bagian dari pekerjaan yang sering membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik.

    1. Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan (jumlah siklus atau sampel yang dibutuhkan).

    1. Hitung waktu dan catat waktu elemen dan tingkat kinerja.

    1. Hitung waktu siklus rata-rata.

Waktu siklus pengamatan rata rata merupakan rata rata aritmatika dari waktu setiap elemen yang diukur yang disesuaikan dari pengaruh yang tidak biasa untuk setiap elemen.

(jml waktu yg di catat untuk

Melaksanakan setiap elemen)

Waktu siklus pengamatan rata2 = ……………………………………..

Jumlah siklus pengamatan

    1. Tentukan tingkat kinerja dan kemudian hitung waktu normal untuk setiap elemen.

Waktu normal = (waktu siklus pengamatan rata-rata) X (faktor peringkat)

    1. Tambahkan waktu normal untuk setiap elemen untuk mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan tersebut.

    1. Hitung waktu standar.

Penyesuaian ke waktu normal total memberikan kelonggaran seperti kebutuhan pribadi, keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan, dan kelelahan.

Waktu normal total

Waktu standar = …………………..

1- faktor kelonggaran

  1. Standar waktu yang telah ditentukan (predetermited time standards).

Standar waktu yang telah ditentukan membagi pekerjaan manual menjadi elemen dasar yang kecil yang telah memiliki waktu tertentu(berdasarkan sampel pekerja yang sangat besar .

  1. Pengambilan sample kerja (work sampling).

Pengambilan sampel kerja memperkirakan sampel waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada beragam pekerjaan. Pengukuran standar kerja seperti ini membutuhkan pengamatan secara acak untuk mencatat aktifitas yang dilakukan pekerja dan hasilnya digunakan untuk menentukan bagaimana karyawan mengalokasikan waktu mereka diantara beragam aktifitas.

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar